Jumat, 02 Oktober 2015
Bermain bukanlah bersama Internet (2)
Ketika kamu berada di tempat umum kamu merasa kesepian, jadi angkat tanganmu dan jauhkan dari handphone mu .
Kamu tidak membutuhkannya kan ? Bila perlu hapus daftar kontakmu.
Saling berbicaralah. Belajar hidup bersama.
Saya tidak tahan melihat keheningan dalam angkutan umum yang penuh sesak, dimana tak seorangpun ingin berbicara karena takut dibilang aneh.
Kita menjadi anti sosial, kita tidak lagi terpuaskan dengan hubungan antar manusia dan saling bertatap mata.
Kita dikelilingi oleh anak-anak, yang sejak mereka dilahirkan, melihat kita hidup seperti robot dan mereka menganggap itu normal. Sepertinya mustahil untuk menjadi orangtua hebat karena kamu tidak bisa menghibur anak tanpa iPad. Saat saya kecil, saya tidak pernah di rumah. Selalu bermain keluar bersama teman-teman. Baju saya sobek dan badan saya terluka karena bermain bersama teman-teman saya.
Sekarang taman sangat sunyi dan sepi. Tak ada anak-anak yang bermain, Ayunanpun tak pernah bergerak. Tidak ada yang bermain, berlari, dan meloncat.
Kita adalah generasi idiot : Teknologi pintar dan manusia bodoh.
Jadi, alihkan perhatian dari teleponmu dan matikan layarnya. Hidupkan lingkungan sekitarmu ciptakan hari yang indah. Cukup satu hubungan nyata - hanya itu yang dibutuhkan untuk menunjukan perbedaan yang diciptakan oleh kehadiran.
Hadir pada saat dia memandangmu yang akan kamu ingat selamanya, saat dimabuk cinta. saat pertama dia memegang tanganmu. Saat pertama kali kamu berbeda pendapat namun tetap mencintainya sepenuh hati. Saat dimana kamu tidak harus menceritakan ratusan hal yang sudak kamu kerjakan, karena kamu ingin menikmati waktu bersamanya.
Bersambung ...
Bermain bukanlah bersama Internet (1)
Saya memiliki ribuan teman , tapi saya kesepian .Saya berbicara dengan mereka setiap hari, namun tak satupun yang kenal saya .
Saya sekarang menyadari bahwa media yang kita sebut social ini memang segalanya, namun ketika kita membuka komputer kita, saat itulah kita menutup pintu kita.
Semua teknologi yang kita punya ini hanyalah ilusi. Komunitas, persahabatan, rasa kebersamaan.
Ketika kamu beranjak dari perangkat khayalan ini. Kamu tersadar dan melihat dunia yang membingunkan.
Dunia dimana kita diperbudak oleh teknologi yang kita ciptakan.
Kita merasa paling berbahagia ketika berbagi pengalaman, akankah sama rasanya bila tidak ada orang lain ?
Datangi teman-temanmu dan merekapun akan mendatangimu.
Mereka takkan mendatangmu bila kau temui mereka di group message.
Kita selalu membanggakan diri dan mengharapkan pujian, Kita pura-pura tidak menyadari bahwa kita terasing secara sosial.
Kita merangkai kata hingga terlihat hidup kita indah, padahal kita tidak tahu apakah ada yang peduli.
Bersambung ...
Langganan:
Postingan
(
Atom
)